Wikipedia
Search results
Sunday, 14 June 2015
Taksonomi Bloom
Taksonomi
Bloom
Pengetahuan
(Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali
dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan,
metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan
manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik
definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas
minimum untuk produk.
Pemahaman
(Comprehension)
Berisikan kemampuan
mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan mengorganisir,
membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi deskripsi, dan menyatakan
gagasan utama
·
Terjemahan
·
Pemaknaan
·
Ekstrapolasi
Pertanyaan seperti: Membandingkan
manfaat mengkonsumsi apel dan jeruk terhadap kesehatan
Aplikasi
(Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki
kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di
dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab
meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan
mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish
bone diagram.
Analisis
(Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan
mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi
ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan
mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah
skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu
memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat
keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam
tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Sintesis
(Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang
di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah
skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau
informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai
contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk
menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua
penyebab turunnya kualitas produk.
Evaluasi
(Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan
menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai
efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer
kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan
berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Gred SPM
Gred
Baharu
|
Markah
|
Nilai GPK
|
Nilai
PNG
|
Tahap
|
A+
|
90 – 100
|
1
|
4.0
|
CEMERLANG TERTINGGI
|
A
|
80 – 89
|
1
|
3.75
|
CEMERLANG TINGGI
|
A-
|
70 -79
|
2
|
3.50
|
CEMERLANG
|
B+
|
65 – 69
|
3
|
3.25
|
KEPUJIAN TERTINGGI
|
B
|
60 – 64
|
4
|
3.00
|
KEPUJIAN TINGGI
|
C+
|
55 – 59
|
5
|
2.75
|
KEPUJIAN ATAS
|
C
|
50 – 54
|
6
|
2.50
|
KEPUJIAN
|
D
|
45 – 49
|
7
|
2.25
|
LULUS ATAS
|
E
|
40 – 44
|
8
|
2.00
|
LULUS
|
G
|
0 – 39
|
9
|
1.75
|
GAGAL
|
Nada Sajak
Sering kali, pelajar beranggapan bahawa terdapat beberapa nada dalam sesebuah
sajak. Misalnya, nada romantis pada rangkap pertama dan nada sinis pada rangkap
kedua. Anggapan ini kurang tepat. Hal ini kerana hanya ada satu nada sahaja
bagi sebuah sajak.
Terdapat
lima nada sajak.
a) Nada patriotik,
nada melankolik, nada sinis, nada romantis, nada protes. Nada patriotik ialah
nada yang paling mudah dikenal pasti oleh pelajar. Mudah sahaja, kerana
penyajak menggunakan idea dan perasaan yang mencintai negara, menentang
penjajahan atau menggambarkan kasih bangganya kepada kemajuan negara.
b) Nada sinis juga boleh dikenal apabila penyajak
menyindir manusia atau mana-mana pihak dalam sesuatu isu tertentu. Jelasnya,
penyajak berasa kurang puas hati terhadap mana-mana pihak tetapi tidak
menggambarkan kemarahannya. Sebaliknya, unsur sindiran yang digunakan.
c) Nada protes pula
dapat dikenal sekiranya penyajak marah dan menggunakan kata-kata yang
menggambarkan rasa geram terhadap sesuatu isu atau pihak.
d) Nada melankolik
jarang ditemui kini kerana penyajak akan meluahkan rasa sedih, pilu dan hiba
dalam seluruh sajak. Biasanya, berkaitan dengan isu kehilangan orang tersayang
atau kecewa dalam percintaan.
e) Nada romantis
merupakan nada yang paling lazim kerana nada ini terdapat dalam kebanyakan
sajak iaitu sajak-sajak berkaitan kehidupan harian, kisah silam atau pengamatan
penyajak terhadap alam atau manusia. Oleh sebab itu, nada sajak romantis kurang
ditanya dalam peperiksaan.
Glosari Sastera
Memaparkan
catatan dengan label Glosari Sastera. Papar semua catatan 29 APRIL 2010 Glosari
Istilah Gaya Bahasa
1. Anafora-pengulangan kata pada awal baris.
Contohnya, Tiap insan mengecap nikmat merdeka, Tiap saat menghirup segar uadara
kebebasan,
2. Epifora-pengulangan
perkataan pada akhir baris. Contohnya, Fajar hilang ditelan sibuk kota, Tawaku
kemarau di dada kota,
3. Responsif-pengulangan kata pada tengah
baris. Contohnya, Kemerdekaan adalah milik kami, Kebebasan adalah impian semua,
4. Hiperbola- gaya bahasa perbandingan yang
menggambarkan sesuatu secara berlebihan-lebihan. Contohnya, Darah mengalir
menganak sungai, Dia berendam air mata.
5.
Hybrid-penggabungan dua patah kata. Contohnya, menyinarresap, sedihpilu.
6. Inversi-pembalikan kata iaitu urutan kata
yang menyimpang daripada kebiasaan supaya menjadi baris yang lebih menarik dan
menghasilkan kesan tertentu. Contohnya,terasa sekali dingin angin.
7. Metafora-gabungan kata yang menerbitkan
makna yang lain daripada makna asal. Pada kebiasaannya, mengandungi 2 patah
perkataan gabungan kata konkrit dan abstrak. Contohnya, jentera ingatan, gunung
harapan,fajar cemerlang.
8.
Personifikasi- gaya bahasa perbandingan yang memberikan sifat manusia kepada
benda,haiwan dan tumbuhan. Contohnya, hatiku dimamah sepi, mentari tersenyum
riang.
9.
Simbolik-juga dikenali sebagai perlambangan. Melukiskan sesuatu dengan
menggunakan benda lain sebagai lambang. Contohnya,’merpati’ melambangkan
‘kebebasan’ dan ‘gunung’ melambangkan ‘cita-cita.’
10. Simile-
gaya bahasa perbandingan yang digunakan untuk membandingkan sesuatu yang lain
dengan menggunakan kata-kata perbandingan iaitu umpama,bak,bagai,macam,laksana.
Contohnya, ibuku bagaikan pelita, dia berjalan laju seperti angin
11.
Perbandingan terus Gaya bahasa perbandingan yang tidak menggunakan kata bak,
seperti, bagaikan, umpama, macam, laksana. Contohnya, tanahair adalah ibundaku,
guruku mentari bersinar.
12. Sinkof-kata singkatan. Contohnya, nak,
saja, kau, tak, dah.
13. Kata
ganda- kata yang digandakan seperti rumah-rumah, bukit-bukau, warna-warni,
daun-daun.
14. Alusi- penggunaan nama tokoh manusia
dengan membawa maksud tertentu. Contohnya, Dengan langkah Hang Tuah, dia
melonjakkan nama negara.
15. Asonansi – pengulangan bunyi vokal dalam
baris. Contohnya, asonansi a, mereka mencipta jaya.
16.
Aliterasi – pengulangan bunyi konsonan dalam baris. Contohnya, aliterasi k,
akan kukendong impian keluar
Subscribe to:
Posts (Atom)